A.
Hakekat
Pendidikan Sepanjang Hayat
Belajar sepanjang hayat (life-long learning) dan pendidikan
sepanjang hayat di dalam kehidupan manusia disebabkan oleh munculnya kebutuhan
belajar (learning needs) dan
kebutuhan pendidikan (educational needs)
yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang alur kehidupan manusia.
Pendidikan sepanjang hayat memberikan arah
sehingga pendidikan luar sekolah dikembangkan di atas prinsip-prinsip
pendidikan di bawah ini :
1.
Pendidikan berakhir apabila manusia telah meninggalkan
dunia fana.
2.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat
bagi peserta didik untuk merencanakan dan melakukan kegiatan belajar.
3.
Kegiatan belajar ditujukan untuk memperoleh,
memperbaharui, dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah
dimiliki.
4.
Pendidikan memiliki tujuan dalam mengembangkan kepuasan
diri setiap insan yang melakukan kegiatan belajar.
5.
Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi
perkembangan kehidupan manusia.
6.
Pendidikan luar sekolah mengakui eksistensi dan
pentingnya pendidikan sekolah serta dapat menerima pengaruh dari pendidikan
sekolah.
Tujuan pendidikan sepanjang hayat adalah
untuk perubahan dan tercapainya kepuasan setiap orang yang melakukannya. Fungsi
pendidikan sepanjang hayat adalah sebagai kekuatan motivasi bagi peserta didik
agar dapat melakukan kegiatan belajar berdasarkan dorongan dari dirinya
sendiridengan cara berpikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia
kehidupannya.
Delker (Dalam Sudjana, 2001 : 218)
mengemukakan bahwa belajar sepanjang hayat adalah perbuatan secara wajar dan
alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran pendidik. Proses
belajar seperti itu idak disadari oleh seseorang bahwa ia atau mereka telah
atau sedang terlibat di dalam kegiatan belajar.
Kegiatan belajar sepanjang hayat adalah untuk menyiapkan diri guna
mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Program pendidikan sekolah dan pendidikan
luar sekolah yang menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Pembelajaran lebih ditekankan untuk menumbuhkan belajar
secara individual berdasarkan negosiasi pendidik dengan peserta didik.
2.
Program pembelajarannya fleksibel.
3.
Rekrutmen peserta didik tidak menggunakan proses
seleksi.
4.
Kendala dapat diatasi melalui pendekatan kolaborasi.
5.
Kelangsungan proses belajar berdasarkan kepentingan
individu dan komunitas.
Ada
tiga ciri umum pada subsistem pendidikan luar sekolah yaitu sebagai berikut :
1.
Pendidikan luar sekolah memberikan kesempatan belajar
secara wajar dan luas kepada setiap orang sesuai dengan perbedaan minat, usia,
dan kebutuhan belajar masing-masing.
2.
Pendidikan luar sekolah diselenggarakan dengan
melibatkan warga belajar dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian
proses, dan dampak program kegiatan belajar.
3.
Pendidikan luar sekolah memiliki tujuan-tujuan ideal
yang terkandung dalam proses pendidikannya.
Pendidikan luar sekolah yang berasaskan
pendidikan sepanjang hayat berorientasi pada terjadinya proses perubahan sikap
dan perilaku peserta didik ke arah mendewasa. Orang mendewasa ialah orang yang
senantiasa mengembangkan potensi diri dan berupaya mencapai kepuasan diri dalam
kehidupan yang baik dan bermakna bagi diri dan lingkungannya. Menurut Hary
Overstreet (Dalam Sudjana, 2001 : 225), orang mendewasa adalah orang yang mampu
mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dan selalu berusaha menghubungkan,
menyerasikan dan menyenafaskan kemampuannya dengan kepentingan hidupnya.
B.
Dimensi
Sikap dan Perilaku Mendewasa Menurut Pendidikan Sepanjang Hayat
Dimensi mendewasa yang dikemukakan oleh Overstreet yang
kemudian dikembangkan Knowles dapat dipaparkan sebagai berikut :
1.
Menggantungkan diri kepada orang lain → M
a n d i r i
2.
P a s i f → A k t i f
3.
S u b j e k t i f → O b j e k t i f
4.
Menerima informasi → Memberikan informasi
5.
Memiliki kecakapan yang terbatas → Memiliki kecakapan
lebih luas
6.
Mempunyai tanggung jawab terbatas → Mempunyai
tanggungjawab lebih luas
7.
Memiliki minat terbatas → Memiliki minat beragam
8.
Mementingkan diri sendiri → Memperhatikan
orang lain
9.
Menolak kenyataan diri → Menerima kenyataan diri
10. Memiliki
identitas diri beragam → Memiliki integritas diri
11. Berpikir
teknis → Berpikir prinsip
12. Berpandangan
mendatar → Berpandangan mendalam
13. Suka
meniru → Gemar berinovasi
14. Terikat
oleh sikap dan perilaku seragam → Tenggang rasa terhadap perbedaan
15. Emosional
dan mengandalkan kekuatan → kematangan emosi dan bertindak
fisik rasional
0 komentar:
Posting Komentar