Senin, 18 Maret 2013



A.    Hakekat Pendidikan Sepanjang Hayat
Belajar sepanjang hayat (life-long learning) dan pendidikan sepanjang hayat di dalam kehidupan manusia disebabkan oleh munculnya kebutuhan belajar (learning needs) dan kebutuhan pendidikan (educational needs) yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang alur kehidupan manusia.
Pendidikan sepanjang hayat memberikan arah sehingga pendidikan luar sekolah dikembangkan di atas prinsip-prinsip pendidikan di bawah ini :
1.      Pendidikan berakhir apabila manusia telah meninggalkan dunia fana.
2.      Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk merencanakan dan melakukan kegiatan belajar.
3.      Kegiatan belajar ditujukan untuk memperoleh, memperbaharui, dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dimiliki.
4.      Pendidikan memiliki tujuan dalam mengembangkan kepuasan diri setiap insan yang melakukan kegiatan belajar.
5.      Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia.
6.      Pendidikan luar sekolah mengakui eksistensi dan pentingnya pendidikan sekolah serta dapat menerima pengaruh dari pendidikan sekolah.
Tujuan pendidikan sepanjang hayat adalah untuk perubahan dan tercapainya kepuasan setiap orang yang melakukannya. Fungsi pendidikan sepanjang hayat adalah sebagai kekuatan motivasi bagi peserta didik agar dapat melakukan kegiatan belajar berdasarkan dorongan dari dirinya sendiridengan cara berpikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupannya.
Delker (Dalam Sudjana, 2001 : 218) mengemukakan bahwa belajar sepanjang hayat adalah perbuatan secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran pendidik. Proses belajar seperti itu idak disadari oleh seseorang bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalam kegiatan belajar.  Kegiatan belajar sepanjang hayat adalah untuk menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Program pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah yang menerapkan prinsip belajar sepanjang hayat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Pembelajaran lebih ditekankan untuk menumbuhkan belajar secara individual berdasarkan negosiasi pendidik dengan peserta didik.
2.      Program pembelajarannya fleksibel.
3.      Rekrutmen peserta didik tidak menggunakan proses seleksi.
4.      Kendala dapat diatasi melalui pendekatan kolaborasi.
5.      Kelangsungan proses belajar berdasarkan kepentingan individu dan komunitas.
Ada tiga ciri umum pada subsistem pendidikan luar sekolah yaitu sebagai berikut :
1.      Pendidikan luar sekolah memberikan kesempatan belajar secara wajar dan luas kepada setiap orang sesuai dengan perbedaan minat, usia, dan kebutuhan belajar masing-masing.
2.      Pendidikan luar sekolah diselenggarakan dengan melibatkan warga belajar dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses, dan dampak program kegiatan belajar.
3.      Pendidikan luar sekolah memiliki tujuan-tujuan ideal yang terkandung dalam proses pendidikannya.
Pendidikan luar sekolah yang berasaskan pendidikan sepanjang hayat berorientasi pada terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku peserta didik ke arah mendewasa. Orang mendewasa ialah orang yang senantiasa mengembangkan potensi diri dan berupaya mencapai kepuasan diri dalam kehidupan yang baik dan bermakna bagi diri dan lingkungannya. Menurut Hary Overstreet (Dalam Sudjana, 2001 : 225), orang mendewasa adalah orang yang mampu mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dan selalu berusaha menghubungkan, menyerasikan dan menyenafaskan kemampuannya dengan kepentingan hidupnya.

B.     Dimensi Sikap dan Perilaku Mendewasa Menurut Pendidikan Sepanjang Hayat
Dimensi mendewasa yang dikemukakan oleh Overstreet yang kemudian dikembangkan Knowles dapat dipaparkan sebagai berikut :
1.      Menggantungkan diri kepada orang lain  →        M a n d i r i    
2.      P a s i f                                                      →        A k t i f
3.      S u b j e k t i f                                           →        O b j e k t i f
4.      Menerima informasi                                  →        Memberikan informasi
5.      Memiliki kecakapan yang terbatas            →        Memiliki kecakapan lebih luas
6.      Mempunyai tanggung jawab terbatas       →        Mempunyai tanggungjawab lebih luas
7.      Memiliki minat terbatas                            →        Memiliki minat beragam
8.      Mementingkan diri sendiri                        →        Memperhatikan orang lain
9.      Menolak kenyataan diri                            →        Menerima kenyataan diri
10.  Memiliki identitas diri beragam                →        Memiliki integritas diri
11.  Berpikir teknis                                           →        Berpikir prinsip
12.  Berpandangan mendatar                           →        Berpandangan mendalam
13.  Suka meniru                                              →        Gemar berinovasi
14.  Terikat oleh sikap dan perilaku seragam   →        Tenggang rasa terhadap perbedaan
15.  Emosional dan mengandalkan kekuatan   →        kematangan emosi dan bertindak
fisik                                                                       rasional

0 komentar:

Posting Komentar